GfM7TSA8TfMiTpM6GSG7BSzlGd==

Breaking News:

00 month 0000

Ki Jumanta: Strategi Politik “Air dan Api” Prabowo Subianto, Menyadarkan Bukan Menghancurkan

Lk
Font size:
12px
30px
Print

Ki Jumanta Ahli Potensi

Jakarta, detikline.comFilosofi kepemimpinan Prabowo dinilai selaras dengan ajaran keseimbangan: memadukan ketegasan api dan kesejukan air demi harmoni bangsa.

Ahli potensi nasional Ki Jumanta menilai Presiden terpilih Prabowo Subianto memiliki strategi kepemimpinan dan politik yang unik. 

Ia menyebutnya sebagai “politik air dan api,” sebuah konsep yang menggambarkan keseimbangan antara ketegasan dan kasih sayang, antara keberanian dan kebijaksanaan.

Menurut Ki Jumanta, strategi ini mencerminkan cara kerja cerdas seorang pemimpin yang tidak bertujuan menghancurkan lawannya, melainkan menyadarkan dan menciptakan keselarasan. 

Dalam pandangannya, politik seharusnya bukan ajang permusuhan, melainkan ruang kesadaran bersama untuk membangun peradaban yang lebih baik.

Seperti halnya para nabi, Bapak Prabowo tidak menghancurkan lawannya, tetapi menyadarkan agar tercipta keseimbangan dan harmoni. Siapa pun yang memiliki jiwa besar pasti bersumber dari kebaikan Tuhan untuk menjaga sistem kehidupan di muka bumi,” ujarnya dalam pernyataan tertulis yang diterima redaksi. Selasa (14/10/2025).

Lawan Politik Sebagai Cermin, Bukan Musuh

Lebih jauh, Ki Jumanta menekankan bahwa dalam hakikat politik sejati, lawan politik bukanlah musuh, melainkan bagian dari proses penyadaran. Lawan, katanya, justru hadir untuk menguji dan memperkuat tekad seorang pemimpin agar tetap berpihak pada rakyat.

“Lawan politikmu bukan berarti musuhmu, melainkan aspirasimu agar jauh lebih baik ke depan,” tuturnya.

“Pemimpin sejati adalah mereka yang mampu menuangkan kemauan rakyat ke dalam tindakan nyata, bukan sekadar janji atau simbol kekuasaan," tambah Ki Jumanta.

Ia menilai, keadilan yang hakiki akan membawa kemakmuran yang menyeluruh. Ketika setiap kepentingan disatukan dalam bingkai kebersamaan dan kasih sayang, maka rahmat Tuhan akan hadir di tengah masyarakat.

“Rahmat Allah akan terus tercurah ketika kasih sayang sesama dibagi dalam keadilan yang nyata, tanpa membatasi satu dengan yang lainnya,” kata Ki Jumanta. “Inilah makna Rahmatan lil Alamin rahmat bagi seluruh alam, tanpa batas ruang dan waktu.”

Politik Air dan Api: Menyelaraskan Nafsu dan Cahaya Ilahi

Dalam pandangan filosofisnya, Ki Jumanta menjelaskan bahwa air dan api merupakan simbol dua kekuatan yang bekerja dalam diri manusia. 

Api melambangkan nafsu, ego, dan ambisi kekuasaan, sedangkan air melambangkan cahaya Ilahi yang menuntun manusia menuju kesejukan dan kebijaksanaan.

“Kemauan manusia yang didorong nafsu ibarat api yang menyala. Namun, kesejukan perilaku Tuhan mengalir seperti air di setiap nadi manusia. Cahaya Tuhan itulah yang menjaga agar api tidak membakar segalanya,” ungkapnya.

Ia menilai, Prabowo Subianto telah menunjukkan keseimbangan antara kedua unsur itu: ketegasan yang berani namun disertai empati dan kesadaran spiritual. Hal inilah yang disebutnya sebagai politik keseimbangan, di mana kekuasaan tidak digunakan untuk menindas, tetapi untuk melindungi dan menyatukan.

Meneladani Bahtera Nabi Nuh

Dalam bagian reflektifnya, Ki Jumanta mengaitkan konsep politik air dan api dengan kisah Nabi Nuh A.S., yang membangun bahtera demi menyelamatkan umat manusia dari kehancuran akibat melanggar hukum Tuhan.

“Itulah kasih sayang Tuhan yang tiada batas. Dengan kecerdasan Ilahi, Dia mengubah sistem kehidupan menuju tatanan yang lebih baik melalui hukum dan pedoman yang telah diturunkan dalam Al-Qur’an,” ujarnya.

Ia menegaskan, seperti bahtera Nabi Nuh yang menjadi simbol keselamatan dan peradaban baru, demikian pula kepemimpinan sejati seharusnya membawa arah perubahan yang menyelamatkan bangsa dari kehancuran moral dan perpecahan.

“Pemimpin yang memahami keseimbangan antara air dan api akan membawa bangsanya menuju kemajuan yang berkeadilan,” lanjut Ki Jumanta. “Karena kekuasaan tanpa kesadaran hanyalah api yang membakar, sedangkan kebijaksanaan tanpa keberanian hanyalah air yang menggenang tanpa arah.”

Harapan untuk Kepemimpinan Baru

Menutup pandangannya, Ki Jumanta menyampaikan harapan agar kepemimpinan Prabowo Subianto mampu menjadi teladan dalam membangun harmoni nasional.

Dengan memadukan ketegasan dan kasih sayang, Prabowo diharapkan bisa menghadirkan keadilan yang merata serta rahmat bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Cerdasnya politik bukan hanya dalam strategi meraih kekuasaan, tetapi dalam kemampuan menyadarkan, mempersatukan, dan menebar kebaikan,” tutupnya. Rill/Lala

#KiJumanta #PrabowoSubianto #PolitikAirDanApi #KepemimpinanBijak #detikline

Reaksi:
Baca juga:
ads banner
ads banner