Jakarta, detikline.com - Seorang tokoh masyarakat, Nanang (49) warga Rt07 Rw014, Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, mera...
Jakarta, detikline.com - Seorang tokoh masyarakat, Nanang (49) warga Rt07 Rw014, Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, merasa diinjak-injak harga dirinya, saat menghadiri rapat Musyawarah Wilayah, di kantor Sekretariat Rw014, Perumahan Cengkareng Indah, pada Selasa (26/7/2022).
Pasalnya, Nanang ditolak dalam rapat tersebut oleh Bendahara wilayah, Cen Cen. Namun, kata Nanang, ia mendapat undangan untuk hadir dalam acara tersebut.
"Saya kan dapat undangan untuk hadir, ada bukti undangannya," ujar Nanang.
Nanang mengaku kecewa dengan sikap Cen Cen yang arogan mengusir dirinya dengan nada tinggi, disaksikan ratusan warga yang hadir saat itu.
"Saya juga punya harga diri, diusir, apalagi disaksikan oleh ratusan warga, apa pantas seorang Bendahara wilayah melakukan hal itu," pungkasnya.
Nanang berharap, Cen Cen menyadari kesalahannya, dan meminta maaf kepada dirinya, disaksikan ratusan warga yang pada saat rapat ikut hadir.
"Dia harus klarifikasi dihadapan semua warga yang hadir saat rapat, bahwa penolakan kepada saya itu adalah kesalahan besar," terang Nanang.
Sementara itu, tim detikline.com saat konfirmasi kepada Cen Cen mengatakan, bahwa pada saat rapat, undangan yang hadir sudah penuh, jadi tidak ada ruang lagi buat Nanang.
Menurut pihak Cen Cen, dalam hal ini adalah Budi mengatakan, bahwa setiap Rt mengirimkan masing-masing peserta. Jadi, pada saat Nanang hadir, daftar peserta sudah penuh.
Salah satu saksi yang kami konfirmasi, Sihombing membenarkan adanya penolakan tersebut. Ia mengatakan, bahwa Cen Cen mengusir Nanang dengan cara yang tak pantas.
"Walaupun tidak diundang, atau daftar undangan penuh, tidak pantas pak Nanang diusir seperti itu, dia kan warga juga di wilayahnya," ujar Sihombing.
"Apalagi ini pak Nanang mendapat undangan untuk hadir," jelas Sihombing, saat dikonfirmasi.
Hal senada dikatakan Ketua Paguyuban Cengkareng Indah (PWCI) Suherman, bahwa peristiwa penolakan Nanang saat hadir dalam acara rapat musyawarah itu, tidak pantas dilakukan oleh seorang Bendahara wilayah.
Seyogyanya, kata Suherman, seorang Bendahara harus memberikan contoh yang baik kepada warganya, terlepas ada persoalan apapun.
"Saya miris dengan kejadian penolakan itu, Bendahara kan pengurus wilayah juga, harus menjadi contoh untuk warga lain," tegas Suherman.
Suherman berharap, ini semua menjadi pembelajaran, agar kedepan tidak ada lagi peristiwa seperti ini terulang kembali.*La