detikline.com Jakarta - Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2020 kembali mempertemukan Donald Trump dengan Joe Biden. Kedua calon presiden te...
detikline.com Jakarta - Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2020 kembali mempertemukan Donald Trump dengan Joe Biden. Kedua calon presiden tersebut memiliki langkah berbeda dalam politik luar negeri maupun kebijakan ekonomi.
Pilpres Amerika Serikat 2020 berbeda dibandingkan dengan Pilpres Pilpres sebelumnya, setidaknya ada dua hal yang membedakan Pilpres kali ini, pertama pemilu dilaksanakan di tengah kondisi pandemic covid 19. Ada negara bagian yang tetap melakukan pencoblosan secara langsung, tapi ada juga yang melakukan pengiriman melalui pos atau mail in voting. Mail in voting dianggap dapat mencegah penyebaran virus corona, sehingga banyak diminati oleh warga Amerika.
Tapi, bagi sejumlah pihak, mail in voting dianggap dapat memunculkan kecurangan dan juga kontra produktif, selain itu masyarakat Amerika kini berada di tengah polarisasi ideologi yang tinggi antara kelompok konservatif dan cenderung ke Partai Republik, dan juga kelompok Liberal yang cenderung ke Partai Demokrat.
Isu utama yang menjadi bola panas antara keduanya adalah rasial kebijakan ekonomi, dan kesehatan secara nasional. Kedua kandidat berusaha meraih suara dengan bermain di dalam isu-isu tersebut.
Jika kita berbicara dalam konteks Asia, Trump selama 4 tahun terakhir fokus kepada Asia Timur, tidak kepada Asia Tenggara, khususnya Indonesia, Sedangkan Joe Biden terkait dengan kebijakan luar negeri lebih kepada kedekatan multilateral secara merata di dunia, tidak menutup kemungkinan terhadap Indonesia dan juga Asia Tenggara.
Menurut A.A Banyu Perwita, Pengamat HI Universitas Presiden. jika Joe Biden memenangkan Pilpres, Indonesia bisa mendorong Amerika Serikat untuk terlibat di dalam aspek-aspek multilateralisme yang selama ini memang ditinggalkan oleh Amerika Serikat, ini bisa menjadi salah satu pendorong utama bagaimana Indonesia bisa memanfaatkan pemilihan presiden di Amerika Serikat, dan kerjasama pertahanan, karena kita tahu Amerika Serikat tampil dengan pembangunan militer atau ekspansi militer Tiongkok khususnya di Laut Cina Selatan.