Kotabaru, detikline.com - Rembug stunting dalam pencegahan penurunan stunting dan penyusunan RKPDes 2026 yang berlangsung di Kantor Desa Tapian Balai Kecamatan Pulaulaut Barat Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan, Kamis (15/5-2025).
Dalam acara rembug stunting dihadiri Camat Pulaulaut Barat, Rakhamansyah. S. Pd. MM., Baihaqi .S. Pd. SD, Kasi Kemasyarakatan LH, Pulaulaut Barat, KUA Kecamatan. G. Nurdi. S. Ag.,
Kepala Desa M. Rusni, beserta Ketua tim penggerak PKK Desa Tapian Balai, Sekretaris Desa Harjo, beserta seluruh perangkat Desa Tapian Balai, Kepala Puskesmas Pulaulaut Barat Samsir Alam, beserta Bidan Desa. Kapolsek Pulaulaut Barat, AKP. Amir Hasan. S.H diwakili Bhabinkantibmas Aiptu Agus Firmansyah, Koramil 1004-11, Pulaulaut Barat diwakili Bhabisa Kopka H. Mashuri
Pendamping Desa Muhammad Azhari Yusuf. S. Pdi, Pendamping Lokal Desa, Fitri, Ketua BPD, dan anggota, Anggota Tim PKK Desa Tapian Balai, Kepala Puskesmas Pulaulaut Barat serta seluruh Ketua Rt Desa Tapian Balai Kecamatan Pulaulaut Barat Kotabaru.
Sambutan Kepala Desa M. Rusni, rembug stunting yang dilaksanakan Pemerintah Desa merupakan satu regulasi yang setiap tahunnya selalu dilaksanakan dan di evaluasi, karena stunting dianggarkan melalui dan disusun dalam RKP dan dianggarkan melalui APBDes tahun 2025, artinya dengan adanya sosialisasi rembug stunting yang dilaksanakan Desa Tapian Balai, tidak ada lagi anak-anak terpapar dalam artian stunting.
Dari dinas kesehatan Puskesmas, terakhir kemarin dianggarkannya APDes belum selesai, stunting berdasarkan perhitungan Nasional sebesar 19,8% artinya turun ditingkat Nasionalnya.
Sedangkan stunting tingkat Provinsinya untuk Kaliamantan Selatan, sebesar 22,12% artinya turun dari tahun 2023, 2024, yang awalnya tahun 2023, yaitu 24,07% dan ditahun 2025 ini sebesar 22,9%.
Sementara untuk stunting tingkat Kabupaten ini belum keluar hasilnya dalam artian Spesivisnya untuk Kabupaten Kotabaru.
Berbicara masalah stunting itu sudah menjadi pamiliar benar ditelinga kita, Mengenai siklus dari stunting itu sendiri berputar putar saja disitu. Dari 1000 hari kehidupan terus naik lagi apalagi yang melaksanakan selama 6 bulan, terus 8 bulan hingga sampai 2 tahun, pemberian pertambahan ASI, setelah besar ditambah lagi makan tablet tambah darah.
Terus naik lagi dan layak untuk menikah, apakah menjadi Ibu Hamil, setelah itu apakah ia setelah besar tidak minum lagi tablet tambah darah dan setelah itu nanti menjadi Ibu Hamil Bek, atau kurang dari 23,5, setelah itu kembali lagi ke Asupan gizi mulai pertama dikehidupan.
Dikesempatan itu juga Camat dari PulaUlaut Barat," Rakhmansyah. S. Pd. MM, mengucapkan terimakasih pada semuanya yang hadir dalam mengikuti rembug stunting di Desa Tapian Balai Kecamatan Pulaulaut Barat.
Dengan dilaksanakannya sosialisasi rembug stunting ini, kita berharap bersama untuk Desa Tapian Balai Stunting sudah tidak ada lagi.
"Setidaknya dengan adanya Sosialisasi stunting dapat berkurang, sehingga anak-anak kita sejak dari balita hingga sampai umur dewasa tidak terkena stunting itu dulu yang menjadi harapan kita semua," ucapnya.
Disamping itu pihak Kecamatan dalam Sosialisasi yang dilaksanakan Desa Tapian Balai kita mensuport dengan baik, karena stunting merupakan yang harus dapat kita tekan agar anak sejak balita hingga dewasa tidak lagi terkena stunting.
Usai sambutan Camat, dilanjutkan pemaparan terkait Rembug stunting dan pencegahan penurunan stunting dalam penyusunan RKPDes tahun 2026, untuk Desa Tapian Balaik Kecamatan Pulaulaut Barat Kabupaten Kotabaru. (Run)
0Comments
Silahkan berkomentar dengan sopan