Tulang Bawang, detikline.com - Ketua LSM Maju Adil Jagad Aman Sentosa (MAJAS) Tulang Bawang, Urip Andika, menyorot penggunaan dana BOS Tah...
Tulang Bawang, detikline.com - Ketua LSM Maju Adil Jagad Aman Sentosa (MAJAS) Tulang Bawang, Urip Andika, menyorot penggunaan dana BOS Tahun 2022 di SD Negeri 02 Dwi Warga Tunggal Jaya (DWT Jaya), Kecamatan Banjar Agung, Kabupaten Tulang Bawang. Dia menilai, nilai realisasi dana BOS Tahun 2022 tidak sebanding dengan output yang dihasilkan.
Dikatakan Urip Andika, dilihat dari Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) penggunaan dana BOS Tahun 2022 cukup fantastis, mencapai seratus juta lebih. Namun fakta setelah dicek dilapangan jauh dari yang dianggarkan.
Contohnya dana BOS untuk pengembangan perpustakaan yang sebesar Rp. 94.916.300. Tapi kondisi perpustakaan dimaksud kurang terawat.
Bangunan perpustakaan terlihat tidak ada renovasi signifikan, dan koleksi buku yang tersedia tidak terlalu banyak.
Lanjut Urip, realisasi dana BOS Tahun 2022 untuk pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah sebesar Rp. 101.601.100. Tapi secara kasat mata, kondisi bangunan sekolah masih memprihatinkan. Terdapat sejumlah kerusakan seperti kaca pecah, jendela tidak ada kaca, dan plafon yang rusak.
“Memang seperti ada cat baru di beberapa sisi bangunan. Tapi jika hanya mengecat bangunan itu, anggaran senilai seratus juta lebih itu over budget,” tandasnya.
Urip Andika menduga, anggaran dana BOS di SD Negeri 2 DWT Jaya dipergunakan dengan tidak semestinya. Dia meyakinkan, akan melaporkan temuannya kepada aparat penegak hukum.
“Ini ada dugaan mark up anggaran, maka dari itu dalam hal ini, dalam waktu dekat kami akan laporkan kepada penegak hukum (APH) agar persoalan ini agar ditindak sesuai dengan hukum yang berlaku di Republik ini,” ucapnya.
Pada saat tim media Realita Lampung , detikline com, dan BAIN HAM RI. langsung konfirmasi kepada kepala SD Negeri 2 Kampung Dwi Warga Tunggal Jaya, Farida, terkait dengan dugaan mark up tersebut. Dia mengatakan, bahwa pihaknya sudah diperiksa inspektorat.
"Kami tidak ada masalah karena sudah sesuai dengan Juknisnya," jelasnya.
Namun sangat di sayang kan sikap kepala sekolah menunjukkan Alergi terhadap awak media, dan langsung meninggal kantor untuk menghindari pertanyaan para awak media.
"Dengan ini saya sampaikan untuk perawatan saya sudah lakukan pengecatan, dan saya siap kumpulkan semua guru, tentang kinerja saya di sekolah ini,” tuturnya. Senin 17/7/2023.(Bendi)