Muara Enim, detikline.com - Puluhan emak-emak warga Desa Muara Gula Baru, Kecamatan Ujan Mas, Kabupaten Muara Enim, Sumsel menggelar aksi k...
Muara Enim, detikline.com - Puluhan emak-emak warga Desa Muara Gula Baru, Kecamatan Ujan Mas, Kabupaten Muara Enim, Sumsel menggelar aksi ke kantor Bupati Muara Enim, Kamis 8 Desember 2022.
Setelah mendatangi kantor Bupati, pasukan emak-emak ini langsung menuju kantor PDAM Lematang Enim.
Aksi demo tersebut dilakukan para emak-emak sebagai luapan kekesalan lantaran air bersih dari PDAM Lematang Enim sudah hampir 2 bulan tidak mengalir ke rumah-rumah pelanggan.
Dengan membawa ember, galon, gentong, gayung mandi dan sikat, para emak-emak juga membentangkan spanduk yang bertulisan tuntutan 'AIR PAM SUDAH 2 BULAN TIDAK MENGALIR TOLONG ALIRKAN AIR PAM'.
Sumadi selaku Koordinator Aksi mengatakan kepada media ini, selama tiga bulan, air hanya keluar menetes dan sering mati. Namun, saat tetesan air keluar meteran PDAM tetap berjalan.
“Krisis air bersih semakin parah dan tidak ada pemberitahuan dari pihak PDAM apakah ada kerusakan atau tidak, dalam hal ini tentu kami masyarakat Muara Gula Baru kecewa dan ingin meminta kepada pihak PDAM apabila ada kerusakan tolong segera diperbaiki jangan hanya diam, 2 bulan lebih kami tidak mendapatkan air bersih," keluahnya.
Warga Desa Muara Gula Baru sangat kecewa akan kejadian ini. Mereka meminta kepada petugas PDAM Muara Enim agar meteran air tidak hanya dicatat, namun petugas PDAM harus turun langsung ke lapangan apakah meteran tersebut rusak atau tidak atau ada kesalahan dari pipa induk.
"Kalau sudah ada beberapa orang yang melapor tolong langsung ditindak lanjuti, jangan harus ada aksi dulu baru ada tindak lanjut, setiap bulan masyarakat membayar selalu tepat waktu tapi keluhan masyarakat selalu slow respon," ucap Sumadi.
Tidak lama berselang aksi tersebut, Direktur Teknik PDAM Lematang Enim, Subroto menerima perwakilan aksi untuk duduk bersama menyampaikan tuntutan warga.
Dalam tuntutannya, warga yang merupakan pelanggan, meminta air PDAM mengalir secara terjadwal setiap harinya.
Kemudian, meteran air tidak hanya dicatat di kantor, namun petugas PDAM turun langsung ke lapangan.
Selain itu, poin selanjutnya mereka meminta pihak PDAM Lematang Enim menyampaikan pemberitahuan kepada pelanggan jika terjadi gangguan.
"Warga kesal air tidak mengalir, meteran berjalan dan setiap bulan harus bayar iuran. Ditambah lagi jadwal pengaliran air tersebut dua hari sekali, namun kenyataannya sudah dua bulan lebih air tidak mengalir," terangnya. (Nando)