Batam, detikline.com -Sesuai dengan rilis dari Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bahwa realisasi investasi di B...
Batam, detikline.com -Sesuai dengan rilis dari Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bahwa realisasi investasi di Batam Penanaman Modal Asing (PMA) dan (Penanaman Modal Dalam Negeri) PMDN di Batam sepanjang Januari-Juni 2022 atau semester I tahun 2022 yang mencapai Rp 6,175 triliun dengan 1.529 proyek.
Sementara, angka realisasi investasi semester I PMA di Kepri mencapai 6,462 triliun. Angka realiasasi tersebut hanya menempatkan posisi Kepri berada di peringkat 14 dari 34 provinsi Indonesia.
Sepanjang tahun 2021 saja BP Batam telah melaksanakan 38 proyek pembangunan infrastruktur, baik dari pengembangan jalan hingga revitalisasi pelabuhan.
Apalagi Batam mencatatkan pertumbuhan ekonomi sepanjang 2021 yang signifikan, dengan capaian pertumbuhan ekonomi 4,75 persen, bahkan lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 3,69 persen dan Kepri sebesar 3,43 persen.
Asosiasi Pariwisata Bahari (Aspabri) Provinsi Kepri berharap dengan membaiknya ekonomi Batam dan terus dilakukannya peningkatan dan pengembangan infrastruktur serta memperbanyak event Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) dan Sportourism, sehingga dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Nasional, khususnya bagi daerah lainnya di Provinsi Kepri.
Sejak diperbolehkannya wisawatan mancanegara (wisman) berkunjung ke Batam, jumlah kedatangan wisman pun kian bertambah.
Apalagi kini wisatawan mancanegara bisa leluasa melancong ke seluruh area Batam tanpa pembatasan area.
Momen ini menjadi kabar baik bagi para pelaku pariwisata. Meski sejauh ini wisman yang datang masih melalui Sea VTL dari Nongsa.
Ketua Asosiasi Pariwisata Bahari (Aspabri) Provinsi Kepri, Surya Wijaya mengaku, bahwa hal tersebut sudah memberikan dampak positif kepada para investor dan pelaku wisata bahari di Batam maupun Kepri.
"Pasalnya, potensi bahari yang dimiliki oleh Kota Batam dan Kepri masih menjadi daya tarik bagi investor dan wisman yang datang, "Kepri Coral, Ranoh untuk Batam. Kalau Bintan, Lagoi yang dicari-cari," tuturnya
Menurutnya, saat ini konsep sport tourism dapat digali lebih banyak lagi oleh para pelaku wisata bahari.
Pasalnya, kondisi seperti saat ini, pengusaha atau agen-agen diminta tak hanya mengandalkan paket tour saja.
Justru, sport tourism dianggap sebagai cara jitu untuk menarik jumlah wisman lebih banyak lagi.
"Kalau hanya jual paket tour, belum begitu jitu. Tapi kalau sport tourism, lagi jadi yang paling dicari. Nah sport tourism inilah yang bakal bantu pariwisata kita," ujarnya.
Surya mengatakan, pihaknya sangat mendukung kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah saat ini.
Menurutnya, kebijakan ini dapat melancarkan kegiatan pariwisata dan investasi di Batam, Kepulauan Riau. Red