Wartawan : Ragil Surono Pemalang, detikline.com - Pengaruh Kadiv Propam Polri non aktif Irjend Polisi Ferdy Sambo rupanya belum memudar. Ha...
Wartawan : Ragil Surono
Pemalang, detikline.com - Pengaruh Kadiv Propam Polri non aktif Irjend Polisi Ferdy Sambo rupanya belum memudar.
Hal ini terbukti masih ada oknum yang mencoba melakukan aksi teror terhadap orang yang menbahas kasus Irjen Ferdy Sambo, meskipun sang jendral bintang dua tersebut sudah ditetapkan jadi tersangka pembunuhan terhadap Brigadir Yoshua.
Seperti yang dilansir harian online Tribun Medan, Mantan Kabareskrim Komjen Pol (Purn) Susno Duadji, diberitakan keluarganya mendapatkan teror, seusai dirinya membahas kasus Irjen Ferdy Sambo.
Menurut Susno, yang melakukan teror adalah yang dia sebut sebagai Polisi Liar. Mereka datang dari Jakarta mendatangi anak Susno, di Lahat Sumatera Selatan.
Diketahui sejak kasus kematian Brigadir Yushua, pensiunan Polisi Bintang Tiga tersebut, sering tampil di depan publik dalam media sosial, Susno menilai banyak kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir J.
Pada akhirnya tim khusus besutan Kapolri, berhasil mengungkap kematian Brigadir J, karena pembunuhan berencana yang dilakukan oleh Irjen Ferdy Sambo.
Susno Duadji mengatakan, polisi-polisi itu adalah poliai liar, karena ketika diminta menunjukan surat tugas, tak ada seorang poliai pun yang bisa menunjukkannya.
Rupanya pihak Kabareskrimpun tidak pernah mengirimkan anggotanya ketempat usaha anak Susno Duadji.
"Wah liar itu Bang" kata Susno.
Susno menduga mereka adalah orang suruhan dari kelompok pejabat polisi, yang tidak suka dirinya terlalu vokal terhadap soal kasus Irjen Ferdy Sambo.
"Mereka mungkin mau meminta saya diam, tapi saya tidak akan takut," lanjut Susno.
Sejak awal dalam analisanya, Susno melihat ada banyak keganjilan, dalam kasus penembakan Brigadir J.
Lantaran sikap vokalnya itu, Susno Duadji mengaku mendapatkan teror dari pihak tertentu.
Diakui Susno pertambangan milik putrinya di Lahat Sumatera Selatan sempat didatangi oleh polisi-polisi liar, pada 16 Agustus 2022 lalu.
"Baru beberapa hari yang lalu, sejumlah anggota polisi, tiba - tiba datang ke tempat usaha pertambangan anak saya di Lahat," kata Susno.
Dirinya menyebut polisi yang datang ke tempat usaha sang anak, berasal dari Jakarta dan menbawa mobil dinas. Termasuk didalamnya adalah mobil Inafis.
"Ini mobilnya berplat nomer Jakarta, ada mobil Inafis juga kalau ngga mau neror saya, atau anak saya apalagi tujuanya?," imbuh Susno.