Wartawan : Mahbub Tanjung Enim, detikline.com - Miris, di tengah kekayaan sumber daya alam yang melimpah di bumi Serasan Sekundang, khususn...
Wartawan : Mahbub
Tanjung Enim, detikline.com - Miris, di tengah kekayaan sumber daya alam yang melimpah di bumi Serasan Sekundang, khususnya bumi Bukit Asam Kota Tanjung Enim Kecamatan Lawang Kidul Kabupaten Muara Enim.
Ternyata masih ada anak usia sekolah yang rela berjualan makanan di perempatan tugu Monpera Tanjung Enim Kecamatan Lawang Kidul Kabupaten Muara Enim Sumsel. Kamis(12/5/2022).
Dia adalah Marpin (13) anak ke dua dari tiga bersaudara, anak dari pasangan ayah Idris dan ibu Sukma. Keluarganya yang menempati rumah kontrakan di wilayah Dusun Tanjung Enim yang merupakan salah satu dusun asli Marga Lawang Kidul yang terletak di Ring 1 kawasan tambang Batu Bara Bukit Asam.
Marpin yang masih duduk di kelas 6 Sekolah Dasar Negeri (SD) 5 Lawang Kidul ini, setiap hari sepulang dari sekolah dibawah terik matahari yang cuma berteduh dibawah payung, ia berjualan makanan di kawasan Tugu Monpera Tanjung Enim, dengan membawa 20 sampai 30 kotak mika makanan.
"Balek sekolah ganti baju bawa nasi dari rumah langsung jualan dan makan disini om, kalau laku galo dapat seratus ribu samo modal, kalau untung nyo paling 40 ribu," ujar Marpin kepada awak media.
Hasil dari jualan diserahkan seluruhnya kepada ibunya untuk keperluan keluarga.
"Duit nyo dikasihke galo dengan emak, untuk keperluan keluargo, aku ikhlas om, ini kendak aku dewek jualan, karno aku nak bantu keluargo," tambah Marpin dengan bahasa sehari hari.
Marpin yang bercita-cita menjadi seorang anggota Polisi ini berkata tidak merasa malu kalau dilihat oleh teman-teman sekolahnya karena pekerjaannya ini.
"Saya tidak malu, karena bagi saya ini lah cara saya berbakti dengan orang tua, saya tidak seperti anak sekarang yang habis waktu bermain game, lebih baik saya jualan, pulang dari jualan jam 5 sore saya belajar," ucap Marpin dengan semangat.
Saat ditanya harapannya, Marpin berharap ada perhatian dan bantuan serta pembinaan dari pihak pemerintah, BUMN dan pihak swasta, untuk memajukan usahanya demi kelanjutan pendidikannya dengan harapan bisa menggapai cita-cita yang dia impikan.
Ditemui dirumah kontrakannya di Dusun Tanjung Enim, Sukma ibu Marpin mengatakan, bahwa dirinya tidak pernah memaksa atau mengarahkan Marpin untuk berjualan, ini adalah kehendak dan inisiatif dari Marpin sendiri.
"Anak itu idak banyak tingkah, itu kendak dio dewek bejualan, duitnyo di tabungke nyo, aku jugo kadang-kadang melarang dio jualan, tapi dio nak jualan nian, dio tu memang rajin nolongi kami, budak nyo semangat nian," pungkas Sukma.
Dihubungi via Telpon di nomor 0813669xxxxx, Camat Lawang Kidul Andrille Martin, SE mengatakan, akan segera turun langsung menemui Marpin.
"Terimakasih kepada rekan media, yang telah memberikan informasi ini, terkait dengan ini, kami selaku pemerintah wajib hadir dan harus hadir memberikan perhatian," jelas Andrie.
Lanjut Camat, terkait jaring keluarga miskin dan penghasilan rendah, itu sudah ada MoU antara PTBA dan pemerintah daerah dalam hal ini antara Bupati Muara Enim dan Direktur Utama PTBA melalui CSR nya.
"Saya akan perintahkan jajaran RT, RW dan Lurah untuk mengecek langsung, apa kebutuhan yang mendesak untuk keperluan sekolahnya atau untuk kebutuhan hidupnya, saya akan terjun langsung dan insyaallah akan memberikan sedikit bantuan kepada orang tuanya," pungkas Andrille Martin.