Wartawan : lala Jakarta, detikline.com - Wakil Ketua Fraksi Partai NasDem DPR, Willy Aditya menilai langkah menunda penyelenggaraan Pemilu...
Wartawan : lala
Jakarta, detikline.com - Wakil Ketua Fraksi Partai NasDem DPR, Willy Aditya menilai langkah menunda penyelenggaraan Pemilu 2024 tidak bisa hanya berdasarkan big data, yang diklaim hanya berdasarkan angka pembicaraan.
"Banyak aspek yang kemudian menjadi pertimbangan," kata Willy kepada wartawan, Rabu (16/3/2022).
Hal ini dikatakan soal klaim Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, bahwa 110 juta percakapan dalam big data media sosial mendukung penundaan Pemilu 2024.
Big data memang bisa menjadi salah satu referensi dalam pengambilan kebijakan politik. Namun, kata Willy, politik memiliki seni hingga kebijaksanaan, dan tidak hanya sekedar mengikuti pada data semata.
"Kita harus melihat siapa, kita harus mengatakan harus dikombinasikan antara profesionalisme dengan integritas dan moralitas," tuturnya.
Menurut Willy, butuh konsensus untuk menyikapi keputusan penundaan pemilu.
Willy menambahkan, perlu dilakukan dialog mendalam membahas wacana tersebut, mengingat keputusan yang diambil bakal menentukan arah bangsa ke depan.
Sebelumnya, Menko Marves Luhut Pandjaitan mengklaim big data yang berisi 110 juta orang di media sosial mendukung penundaan Pemilu 2024. Namun, hal it berbanding terbalik dengan hasil hitung empat lembaga survei.