GfM7TSA8TfMiTpM6GSG7BSzlGd==

Breaking News:

00 month 0000

Anggaran Rp.8 Triliun Untuk Tangani Covid-19, Jupiter : Jangan Menggampangkan Sesuatu Yang Kecil

Lk
Font size:
12px
30px
Print

detikline.com Jakarta - Bendahara Fraksi Partai NasDem DPRD DKI Jakarta, Ahmad Lukman Jupiter, menyebutkan anggaran yang diluncurkan untuk penanganan percepatan covid-19 di DKI Jakarta, sebesar Rp. 8 triliun.

Baca juga : Viral! Pengungsi Banjir Kudus Sholat di Gereja, Nitizen : Indahnya Toleransi

Anggaran Rp. 8 triliun tersebut dipercayakan kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemprov DKI untuk dikelola. 

Menurut Jupiter, anggaran besar untuk penanganan covid-19, seharusnya bisa membuat Dinkes Pemprov DKI Jakarta bisa lebih serius, dan jangan menggampangkan sesuatu yang kecil.

Hal itu disampaikan Jupiter, terkait kasus crazy rich Jakarta Utara, Helena Lim, yang mendapatkan vaksin covid-19 terlebih dahulu, padahal dia bukan Tenaga Kesehatan (Nakes) yang menjadi prioritas penerima vaksin tahap pertama.

Baca juga : Sertifikat Tanah Elektronik, Kepala BPN Jak-Bar : Menuju Pelayanan E-Government

"Misalnya membiarkan vaksin diberikan ke puskesmas. Kalau dibiarkan, nanti akan ada orang - orang seperti Helena yang diperjualbelikan vaksin itu, kan berbahaya sekali," tegas Jupiter, Sabtu (13/02/2021).

Jupiter meminta masyarakat yang ingin mendapatkan vaksin, untuk bersabar, karena tahap ini masih banyak Nakes yang belum menerima vaksin.

Jebolan Partai NasDem ini juga menyebutkan untuk tidak memanipulasi dan membohongi, seolah - olah sebagai Nakes, lalu minta untuk di vaksin.

Baca juga : MUI Keluarkan Fatwa Haram, Berfoto Seksi Yang Perlihatkan Aurat

"Masyarakat umum akan divaksin pada waktunya, sekarang kita utamakan garda yang paling depan untuk mendapatkan vaksin yakni Tenaga Kesehatan. Dan jangan memanipulasi atau membohongi seolah - olah Nakes, lalu minta di vaksin. Ingat, Satgas covid akan memberikan sanksi hukum, " jelas Jupiter.

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta menelusuri kasus Helena Lim yang di vaksin lebih dulu, di Puskesmas Kebon Jeruk, yang menjadi kontroversi. (*)



 

Reaksi:
Also read:

0Comments

Silahkan berkomentar dengan sopan

ads banner
ads banner