Jakarta, detikline.com - Sejumlah warga di wilayah Rt.14 Rw.06 Kelurahan Jembatan Lima, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, sepakat melakukan...
Jakarta, detikline.com - Sejumlah warga di wilayah Rt.14 Rw.06 Kelurahan Jembatan Lima, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, sepakat melakukan aksi unjuk rasa, apabila dalam satu Minggu ke depan, kebutuhan air minum mereka tidak direalisasikan.
Pasalnya, warga di wilayah tersebut mengeluhkan suplai air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Palyza tidak mengalir selama 2 bulan.
"Sudah 2 bulan air tidak mengalir, dan belum ada kejelasan kapan air bisa kembali normal," kata warga setempat, kepada wartawan. Minggu (27/8/2023).
"Kami sudah komplain dan mendatangi kantor yang ada di Jatibaru, namun hingga saat ini belum ada tindaklanjut," ungkapnya.
Akibatnya sejumlah warga tersebut, harus mengeluarkan kocek yang tidak sedikit hingga jutaan rupiah per-bulan, untuk membeli air pikul dengan harga Rp.20 ribu per-pikul.
"Biasanya, 1 bulan antara Rp.100-200 ribu per-bulan," ucap warga.
"Ini berat, saya harus keluar uang 1 bulan 1 juta untuk beli air pikul, dan sangat merugikan kami, karena air merupakan kebutuhan pokok," pungkas salah satu warga.
Warga sepakat, jika dalam satu Minggu ini tidak ada tindaklanjut dari PDAM, mereka akan melakukan aksi unjuk rasa ke kantor PDAM Palyza.
Untuk diketahui, warga yang terdampak akibat tidak mengalir PDAM tersebut sejumlah 2 Rt, yakni Rt.06 dan Rt.014 Rw.06. Sementara saat dikonfirmasi ke pihak PDAM Palyza, hingga rilis ini tayang, belum ada jawaban.
Reporter: lala/dani