Pemalang, detikline.com - Sejak 20 hari pemerintah resmi menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) per - 3 September 2022 kemarin, terpantau ...
Pemalang, detikline.com - Sejak 20 hari pemerintah resmi menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) per - 3 September 2022 kemarin, terpantau keadaan pangkalan bis di Sirandu depan taman Mohtar Pemalang sepi penumpang.
Andri konduktor micro bis jurusan Pemalang - Randudongkal atau sebaliknya, mengeluh kan sepinya penumpang yang berujung pada kecilnya penghasilan dirinya dan sopir.
Biasanya sebelum harga BBM naik dirinya berdua dengan sang sopir bisa mendapatkan sisa setoran dan pembelian bahan bakar solar antara 300 - 400 ribu di bagi dua dengan sopir.
Masih menurut Andri, armada nya bisa melayani tiga kali PP (pulang-pergi) dari Pemalang - Randudongkal atau sebaliknya.
Dimana dalam tiga kali perjalanan melayani penumpang, ada uang setoran yang harus diberikan kepada pemilik micro bis sebesar 150 ribu, kemudian untuk membeli solar 250 ribu.
"Barulah sisa uang antara 100-150 ribu buat penghasilannya dibagi sama sopir, saya cuman kebagian 50 sampai 70 ribu," kata Andri.
Sejak tanggal 3 September 2022 lalu, secara resmi harga BBM hampir semuanya naik, adapun rincian nya sebagai berikut :
- Bahan Bakar Minyak jenis Solar Rp.6.800 perliter
- Harga pertalite perliter Rp.10.000
- Harga Pertamax Rp.16.500 perliter
Dengan adanya kenaikan harga BBM tersebut, otomatis akan diikuti dengan harga - harga kebutuhan pokok masyarakat lainya.
Masih menurut Andre, segala bentuk bantuan dari Pemerintah, berkaitan dengan dampak kenaikan harga BBM di tengah-tengah masyarakat, yang baru saja terlepas dari musibah pandemi covid corona, tidak efektif, bahkan justru menimbulkan *kecemburuan* antar masyarakat, karena tidak rata nya masyarakat yang mendapatkan bantuan tersebut. Ragil74
