detikline.com Jakarta - Satuan Jatanras Polres Metro Jakarta Barat, berhasil mengungkap kasus pencurian barang berharga didalam mobil yang ...
detikline.com Jakarta - Satuan Jatanras Polres Metro Jakarta Barat, berhasil mengungkap kasus pencurian barang berharga didalam mobil yang terjadi di SPBU Shell Helix, Jalan S. Parman, Palmerah, Jakarta Barat.
Dalam konferensi pers yang digelar di aula Mapolres Metro Jakarta Barat, pihak kepolisian menyampaikan bahwa modus kelompok pelaku ini menamakan (Teges) yaitu tempel geser.
Dari pemeriksaan polisi, mereka sudah melakukan aksinya sebanyak 49 kali yang sebagian besar dilakukan di wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Timur.
"Kemudian pada saat mereka lakukan di wilayah Jakarta Barat tepatnya pada tanggal 7 maret lalu, di SPBU Shell S. Parman, hingga mengundang perhatian netizen yang viral di medsos rekaman cctv yang beredar," Kata Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Ady Wibowo, Rabu (24/3/2021).
Ady menjelaskan, bahwa pihaknya kita melakukan pendalaman, dan kita menggunakan media yang ada, salah satu program yg ada di Jakarta Barat, yaitu CCTV No Blind Spot, yang sudah di miliki oleh pihak Kepolisian.
Berdasarkan bukti rekaman CCTV No Blind Spot tersebut, akhirnya pada 21 Maret 2021, berhasil menangkap para pelaku yang pada saat itu, akan melakukan aksinya di SPBU di Jalan Tendean, wilayah Jakarta Selatan.
"Pengungkapan yang kita lakukan, kita berhasil menangkap dua orang dimana pimpinan dari pada kelompok teges ini dengan inisisal (A), yang sudah melakukan aksinya selama tiga tahun, kemudian sebagai eksekutor inisial (R) ini juga berhasil kita tangkap dan masih ada tiga orang lainnya yang masih DPO," jelas Ady.
Ady menuturkan, kelompok "Teges" tidak segan - segan menggunakan satu kendaraan mobil untuk melakukan aksinya. Tapi juga didukung tim mereka dengan mengunakan sepeda motor, dua sampai tiga sepeda motor.
"Modus yang mereka lakukan dimana mereka memanfaatkan kelengahan para pengemudi, sehingga korban sebagian besar adalah orang - orang yang berisitrahat di mobilnya. Kemudian mereka lakukan aksinya," tuturnya.
Baca juga : DPD NasDem Jakarta Barat, Siap Mengawal Proses Pendataan UMKM 2021, Agar Tepat Sasaran Dan Transfaran
Ady menambahkan, pada awal sebelum pandemi biasanya korban - korban yang menjadi sasaran adalah orang - orang yang pulang dari tempat hiburan, dengan kondisi lelah, mengantuk, dalam keadaan mabuk, sehingga mudah untuk mereka melakukan aksinya.
Mereka berhenti di pinggir Jalan tol, rest area, lalu mereka mengambil barang - barang yang ada di dalam mobil korban.
Dalam penangkapan, polisi memberikan tindakan tegas, sehingga dapat melumpuhkan para pelaku. (Hariri/*)