By : Lth Jakarta, detikline.com - DPD Partai Gerindra Provinsi DKI Jakarta, menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Pengaruh Efek ...
By : Lth
Jakarta, detikline.com - DPD Partai Gerindra Provinsi DKI Jakarta, menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Pengaruh Efek Ekor Jas dalam meningkatkan Elektabilitas Partai Politik”, yang digelar di kantor DPD Gerindra Prov DKI Jakarta. Selasa (25/01/22).
Pemilu serentak 2024, yang baru pertama kali akan dilaksanakan, disinyalir akan memperkuat kehadiran Efek Ekor Jas ( Coattail effect) bagi partai politik secara Nasional, dimana partai politik akan mendapatkan elektabilitas dari ketokohan atau aktor politik calon presiden dan wakil presiden, yang akan digelar pada tanggal 14 Februari 2024.
“Dengan keluarnya keputusan DPR RI, pemerintah dan penyelenggara pemilu tentang pemilu serentak itu, ada anomali efek ekor jas. Justru tidak signifikan naikan elektabilitas partai, efek ekor jas tidak berpengaruh karena pemilu serentak 2024, justru Pilpres dan Pileg lebih dulu, dan Pilgub DKI malah 27 November 2024,” kata Syarif dalam Forum Discussion Group di kantor DPD Gerindra DKI, Selasa (25/01/22).
Terkait efek ekor jas (coattail effect), kerapkali menjadi daya tarik partai politik untuk meningkatkan elektabilitas partai.
"Pada pemilu serentak Gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, justru akan lebih banyak bermunculan efek ekor lokal, ketimbang efek ekor atau yang memiliki ketokohan Nasional," ungkap Syarif.
Lebih tegas lagi disampaikan, bahwa efek ekor lokal yang terlihat pada pemilu serentak 2024 di DKI Jakarta, yakni hadirnya Ariza Patria, yang saat ini kedudukannya sebagai Wakil Gubernur DKI, dan juga ketua DPD Gerindra DKI Jakarta.
Oleh karena itu, Syarif meminta semua kader partai untuk bekerja maksimal di daerah pemilihan, agar dapat memenangkan calon Gubernur DKI pada pemilu serentak 27 Nopember 2024 mendatang.
Forum Group Discussion ini juga dihadiri Ahmad Riza Patria, Ketua DPD Gerindra DKI, yang saat ini menjabat sebagai wakil Gubernur DKI Jakarta.
Ariza berharap diskusi ini bisa mencari solusi yang bagus untuk membesarkan partai.
"Bahwa efek ekor jas, bukan satu satunya, tetapi bagaimana kita sama sama menghidupkan mesin politik secara maksimal," tegas Ariza, di saat sambutannya secara virtual.
Sementara itu, pengamat politik DR Ujang Komarudin, menilai peluang Gerindra menang di Pilkada DKI sangat besar.
"Bila mesin partai Gerindra bergerak, saya optimis bisa mengantarkan Prabowo jadi Presiden 2024 serta Gubernur DKI yang juga berlangsung 2024," tegas Ujang.
Namun demikian, Ujang juga meminta agar partai berlambang burung Garuda tersebut untuk tidak terlalu mengandalkan ketokohan Prabowo, dan juga jangan terlena dengan ketokohan Prabowo.
"Jadi tidak bekerja maksimal sehingga mesin partai tidak berjalan," pungkas Ujang.